Sabtu, 29 Desember 2012

Fisikawan Temukan Alat "Selubung Waktu"


SELUBUNG_WAKTU.jpg PARIS - 
Para fisikawan yang didukung oleh Departemen Pertahanan AS, hari Rabu (4/1/2012), menyatakan berhasil menemukan sebuah alat yang mampu membuat satu kejadian tak terdeteksi. Alat yang disebut "selubung waktu" (time cloak) itu memiliki prospek penggunaan untuk meningkatkan keamanan komunikasi melalui serat optik.

Perangkat, yang masih berada dalam skala laboratorium tersebut, memanipulasi aliran cahaya sehingga dalam waktu sepersekian detik, satu kejadian bisa tak terdeteksi. Hasil penelitian itu diterbitkan dalam jurnal ilmiah *Nature*.

"Penemuan ini mewakili satu langkah penting ke depan dalam membuat satu perangkat selubung ruang-waktu," ungkap studi yang dipimpin oleh Moti Fridman, fisikawan dari Cornell University, New York. Prinsip dasar alat ini adalah fakta bahwa cahaya bergerak dengan kecepatan yang sedikit berbeda-beda untuk frekuensi (warna) cahaya yang berbeda. Kecepatan cahaya warna biru, misalnya, berbeda dengan kecepatan cahaya warna merah.

Proses selubung temporal ini dimulai dengan memancarkan sinar cahaya hijau melalui kabel serat optik. Sinar tersebut kemudian dilewatkan lensa dua arah yang memecah cahaya hijau ini menjadi dua cahaya dengan frekuensi berbeda, yakni cahaya kebiruan yang bergerak lebih cepat, dan cahaya kemerahan yang bergerak lebih pelan. Perbedaan kecepatan yang sangat kecil ini diperkuat dengan meletakkan rintangan transparan di lintasan dua berkas cahaya tersebut, sehingga tercipta jeda waktu yang cukup besar antara dua berkas cahaya. Saat ini, jeda waktu yang berhasil diperoleh masih sangat kecil, yakni sebesar 50 picodetik (seperlimapuluh juta juta detik).

Namun, jeda waktu tersebut sudah cukup besar untuk menembakkan satu pulsa sinar laser dengan frekuensi berbeda di antara dua berkas sinar yang lewat tersebut.

Setelah itu, kedua sinar biru dan merah di lewatkan rintangan transparan yang kini akan memperlambat sinar biru dan mempercepat sinar merah, sehingga dua berkas sinar akan kembali berjalan dengan kecepatan sama. Sebelum akhirnya dua berkas sinar itu disatukan kembali dengan sebuah lensa menjadi sinar hijau lagi seperti semula. Dengan demikian, pengamat di ujung serat optik tersebut tak akan bisa mendeteksi pulsa sinar laser yang ditembakkan tadi.

Menurut pakar optika Robert Boyd dan Zhimin Shi dari University of Rochester, proses tersebut bisa dianalogikan dengan arus lalu lintas yang terputus saat ada kereta api lewat di perlintasan sebidang. Saat ada kereta lewat, pintu perlintasan tertutup, sehingga arus lalu lintas terputus. Mobil-mobil yang sempat melewati pintu perlintasan sebelum tertutup akan terus melaju, meninggalkan mobil-mobil yang harus berhenti setelah pintu tertutup, sehingga menciptakan ruang kosong di antara dua kelompok mobil tersebut.

Namun, setelah kereta lewat dan pintu terbuka lagi, mobil-mobil di belakang akan menambah kecepatan untuk menyusul mobil-mobil di depan, sehingga arus lalu lintas akan kembali tersambung. Pengamat di depan tak bisa mendeteksi bahwa arus tersebut sempat terputus dan ada rangkaian kereta api lewat di antara dua kelompok mobil. Saat ini, para ilmuwan tersebut berusaha membuat jeda waktu antara dua berkas cahaya itu makin lebar, mungkin hingga ke hitungan mikrodetik (seperjuta detik) atau milidetik (seperseribu detik).

Teknik ini akan meningkatkan keamanan komunikasi melalui serat optik, karena data bisa dikirim dengan cara dipecah menjadi berkas cahaya berbagai frekuensi yang bergerak sendiri-sendiri dengan kecepatan berbeda, sehingga akan mempersulit penyadapan di tengah.  

Fisikawan: Titanic Tenggelam Karena Bulan


 titan2.jpg
SAN ANTONIO - Satu abad setelah petaka Titanic, para ilmuwan menemukan penyebab tak terduga atas tenggelamnya kapal tersebut: bulan.Orang yang tahu sejarah atau sudah menyaksikan film "Titanic" mengetahui bahwa 100 tahun lalu kapal itu tenggelam karena menabrak gunung es.

Namun sejak Titanic tenggelam dan menewaskan 1.517 orang pada 15 April 1912, para peneliti bingung mengapa Kapten Edward Smith mengabaikan peringatan tentang adanya gunung es di area pelayaran.     Padahal Smith adalah kapten paling berpengalaman di "White Star Line" dan beberapa kali telah melayari jalur laut Atlantik Utara.Dia ditugasi melakukan pelayaran perdana Titanic karena dia pelaut yang berpengetahuan luas dan penuh kehati-hatian. Donald Olson, fisikawan dari Texas State University yang menjadi bagian tim astronomi forensik yang meneliti peran bulan, punya penjelasan baru tentang keberadaan gunung es di jalur pelayaran Titanic.

"Koneksi lunar ternyata bisa menjelaskan bagaimana gunung es yang luar biasa banyak ada di jalur yang dilalui Titanic," kata Olson kepada Jym Forsyth dari Kantor Berita Reuters.Menurut dia, tipe gunung es Greenland yang ditabrak Titanic umumnya terjebak di perairan dangkal Labrador dan Newfoundland, dan tidak bisa melanjutkan bergerak ke selatan sampai mereka cukup meleleh untuk mengapung kembali atau air pasang membebaskan mereka.

Jadi bagaimana sebegitu banyak gunung es bisa mengapung sangat jauh sampai ke selatan di jalur pelayaran di selatan Foundland malam itu?Tim Olson menyelidiki spekulasi ahli kelautan mendiang Fergus Wood bahwa pergerakan bulan mendekati bumi yang tidak biasa pada Januari 1912 mungkin menghasilkan air pasang tinggi sehingga gunung-gunung es bergerak lebih jauh dari biasanya sampai terpisah dari Greenland dan mengapung sampai ke jalur pelayaran. Olson mengatakan sebuah peristiwa "sekali seumur hidup" terjadi pada 4 Januari 1912, ketika bulan dan matahari berbaris sedemikian rupa sehingga gravitasi mereka saling menarik.

Pada saat yang sama, pergerakan bulan mendekati bumi pada saat itu mencapai posisi terdekat  selama 1.400 tahun dan berada di posisi itu dalam enam menit bulan purnama.  Di atas semua itu, gerakan bumi mencapai titik terdekat dengan matahari dalam satu tahun hanya terjadi hari sebelumnya."Konfigurasi ini memaksimalkan tenaga pasang bulan di samudera bumi. Itu luar biasa," kata Olson.

Penelitian Olson menunjukkan bahwa untuk mencapai jalur pelayaran pada pertengahan April, gunung-gunung es yang tertabrak Titanic pasti merupakan patahan dari Greenland pada Januari 1912. Air pasang tinggi akibat kombinasi aneh kejadian astronomi, kata dia, sudah cukup bisa menghalau gunung-gunung es dan memberi mereka cukup kemampuan untuk mengapung sampai ke jalur pelayaran pada April.

Sebelumnya tim Olson sudah mencoba menggunakan pola air pasang untuk menentukan kapan tepatnya Julius Caesar menduduki Inggris dan membuktikan legenda bahwa Mary Shelley terinspirasi sinar terang bulan purnama melalui jendelanya saat menulis cerita gotik klasik "Frankenstein."Tim peneliti Titanic mungkin bisa membenarkan Kapten Smith -walaupun sudah dua abad terlambat- dengan menunjukkan bahwa dia punya alasan untuk bereaksi sambil lalu pada laporan keberadaan es di jalur pelayaran kapal.

Pada saat itu dia tidak punya alasan untuk percaya bahwa gunung es di depannya sebanyak dan sebesar itu, kata Olson.

Mesin "Big Bang" Selidiki Misteri Alam Semesta

Mesin
Mesin LHC buatan CERN.
Sejumlah ilmuwan European Organisation for Nuclear Research (CERN) menabrakkan dua sinar proton untuk kali pertama di terowongan sepanjang 27 kilometer di perbatasan Prancis-Swiss, Senin (23/11) waktu setempat. Tujuan utama eksperimen adalah mengetahui bagaimana alam semesta terbentuk setelah Big Bang terjadi pada 13,7 miliar tahun silam. 

Para peneliti berharap beberapa petunjuk awal mengenai asal muasal alam semesta dapat diketahui dalam beberapa bulan mendatang. "Ini adalah hal luar biasa sehingga kami dapat melakukan penelitian sampai sejauh ini," ujar kepala CERN, General Rolf Heuer pada Reuters

Heuer mengaku mesin penembak dua partikel subatomik, "Big Bang Machine" atau Large Hadron Collider (LHC) baru diaktifkan kembali setelah sempat terhenti akibat kecelakaan 14 bulan lalu. Kecelakaan itu terjadi hanya sepuluh hari dari hari pertama dinyalakan. 

Sebelumnya, ahli fisika Steve Myers sempat mengatakan mungkin membutuhkan waktu hingga 2011 agar dua sinar proton tersebut dapat mencapai kecepatan puncak. Hasil yang cukup menjanjikan terjadi pada penelitian CERN di pusat penelitian di Jenewa. Pada saat itu tumbukan partikel memproduksi energi hampir setara dengan Big Bang

Para ilmuwan meyakini dapat membuat kondisi serupa dengan ledakan luar biasa yang terjadi miliaran tahun itu jika LHC beroperasi dengan kekuatan penuh. Mereka kini berencana menambah intensitas dan percepatan sinar sehingga dapat terkumpul cukup data untuk melanjutkan eksperimen.(YUS) 

Pembersih Udara Elektrostatis sebagai Solusi Efek Negatif Debu di dalam Tank

Andra, Sang Peneliti Muda
andra pinter
Senyum cerah menghiasi wajah Guinandra Luthfan Jatikusumo, ketika menyambangi ruang redaksi Liputan6.com, Rabu (20/5). Andra, demikian remaja 16 tahun ini kerap disapa, belum lama mendarat dari negeri Polandia. Siswa kelas dua SMA Taruna Nusantara, Magelang-Jawa Tengah ini, usai mengikuti Konferensi Internasional Peneliti Muda (International Conference of Young Scientists), yang diadakan pada 24-29 April 2009 lalu. Ini adalah ajang uji peneliti muda tingkat internasional, yang diikuti oleh puluhan dari sekitar 15 negara.

Tak main-main, anak pasangan Dwi Asmono dan Dira Priyati Komalaningtyas ini, berhasil menyabet juara pertama. Di Polandia, Andra mempresentasikan penelitiannya berjudul "Pembersih Udara Elektrostatis sebagai Solusi Efek Negatif Debu di dalam Tank". Andra pun bekerja keras, dengan melakoni penelitian ini selama lima bulan. Beruntung, Andra mendapatkan bimbingan dan dorongan sepenuhnya dari guru-gurunya di SMA Taruna Nusantara, termasuk akses ke peralatan tempur di Akademi Militer, Magelang-Jawa Tengah.

Andra berharap penelitiannya bisa dikembangkan, "Sehingga resiko-resiko yang diakibatkan oleh debu atau kotoran di dalam tank, bisa dikurangi." Ia mengaku mendapat inspirasi dari kesehariannya di SMA Taruna Nusantara, yang kerap bersinggungan dengan militer dan alat-alat tempur. Awalnya ia memperhatikan, betapa berbahayanya jika debu dan asap yang berpusar di dalam tank, lantas menempel di besi atau terhirup tentara yang sedang bertugas di dalamnya. "Dengan niat itu saya ingin mencari jalan keluar terbaik bagi kesehatan awak pasukan bersenjata kita," ujarnya. 

Kebetulan pula, orang tuanya adalah peneliti, sehingga kegemarannya mengutak-atik alat-alat laboratorium fisika tersalurkan. Tak heran jika saat ia duduk di bangku SMP, ia meraih predikat Siswa Berprestasi 1 Sumatera Selatan. 

Nah, mau tahu apa cita-cita peneliti muda ini? "Saya mau menjadi Sekjen PBB (Perhimpunan Bangsa-Bangsa)," katanya mantap. 

Roket Air, Kesederhanaan Ilmu Fisika

Roket Air, Kesederhanaan Ilmu Fisika
Bila berkunjung ke Pusat Peragaan Iptek di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, kita akan melihat perangkat water rocket atau roket air. Roket air adalah salah satu wahana yang menjadi favorit para pengunjung. Setiap hari ada pertunjukan pembuatan sekaligus peluncuran roket air untuk para pengunjung yang rata-rata murid sekolah dasar dan menengah.

Roket air merupakan bentuk praktik dari pelajaran atau teori fisika yang biasa dipelajari di sekolah. Khususnya mengenai tekanan dan gaya dorong yang disebabkan udara. Cara membuatnya sangat sederhana, hanya dari dua buah botol plastik bekas minuman yang diberi sayap di bagian bawahnya sehingga menyerupai bentuk roket.

Kemudian botol diisi air. Setelah siap, roket dihubungkan dengan pompa udara. Dengan tekanan udara dari pompa roket pun meluncur. Tak hanya menjadi wahana praktik, roket air ternyata sudah dikenal di kalangan komunitas pecinta ilmu pengetahuan.Roket air hanya satu dari 300 wahana di Pusat Peragaan Iptek TMII yang bisa dinikmati. Semua dirancang agar ilmu pengetahuan yang terkesan rumit menjadi mudah dipelajari dengan cara yang lebih menyenangkan. Sementara itu di Yogyakarta ada suatu tempat yang disebut Taman Pintar. Kenapa disebut begitu?. Ternyata di taman itu memang banyak permainan yang dijamin bisa membuat anak lebih pintar. Ada yang namanya dinding berdendang atau permainan alat katrol.

Cukup hanya mengeluarkan uang Rp 5.000 , Anda dan buah hati tercinta akan dimanjakan dengan beragam alat peraga mulai dari antariksa, fisika hingga budaya. Lebih jauh tentang PP Iptek bisa disimak dalam video berita ini.(ADO)

Sarjana Fisika Buat Pesawat Dipandu Wikipedia

Sarjana Fisika Buat Pesawat Dipandu Wikipedia
Setelah menempuh studi fisika di universitas sebelum kemudian menggeluti bisnis perangkat keras komputer, warga Nairobi, Kenya, Gabriel Nderitu, berhasil merakit pesawat bertempat duduk dua. Hal itu dilakukan, setelah ia membaca prinsip-prinsip aeronotika dari Internet.

"Minat masa kecilku adalah dunia penerbangan, maka itu mungkin ini adalah karir yang tak kesampaian yang saya coba lagi ciptakan,” kata Nderitu kepada Citizen TV Kenya, belum lama ini.

Kini, ahli pesawat Kenya itu tengah menyelesaikan sentuhan-sentuhan akhir untuk pesawat seberat 800 kilogram dan diciptakan dari mesin Toyota NZE itu. Sayapnya dibuat dari lembar alumunium dan yang menutup hidung pesawat adalah propelar sepanjang 74 inci yang menghasilan putara 4.000 rotasi per menit.

Konstruksi pesawat itu dimulai sejak setahun lalu dibantu lima asistennya, yang masing-masing diupah US$ 8.000 tau Rp 72 juta. Kepada the Guardian, Inggris, Nderitu bercerita bahwa untuk merancang pesawat itu dia mesti mengunduh dulu 5 GB data, dengan Wikipedia menjadi referensi utama untuk informasinya itu.

"Ini agak seperti menemukan kembali roda. Bukan mencontoh dan menjiplak. Ini adalah perkara membaca sains mengenai pesawat,” kata Nderitu.

Kendati begitu, semua upaya keras Nderitu tidak dijamin berakhir bahagia seperti kisah-kisah Hollywood. Sepertinya liputan media yang luas atas inovasinya itu juga menarik perhatian Otoritas Penerbangan Sipil Kenya yang kemudian menyarankan Nderitu menghentikan proyeknya itu.(ANT/SHA)

Tornado Sebesar Lima Kali Bumi Ditemukan

Tornado Sebesar Lima Kali Bumi Ditemukan
Tornado merupakan peristiwa alam mematikan yang benar-benar dahsyat di Bumi. Miliaran dolar uang setiap tahunnya dikerahkan untuk membantu kerusakan properti. Tetapi, tornado tersebut masih belum apa-apa ketimbang tornado raksasa jenis baru ini. 

Menurut laporan situs Today In Tech, Jumat (30/3), Para ilmuwan, baru-baru ini, menemukan supertornado raksasa di permukaan Matahari yang berukuran lima kali lebih besar dari planet kita sendiri. Gas yang berputar-putar itu ditemukan oleh satelit Solar Dynamic Observatory di NASA pada September 2011.

Kabar tentang keberadaan tornado ini telah disampaikan dalam Pertemuan Astronomi Nasional 2012, Kamis (29/3), di Inggris. Dengan kecepatan angin di 186.000 mil per jam, tornado ini benar-benar membuat badai di Bumi terlihat jauh lebih kecil. Badai Terestrial tidak sama persis mendapatkan panas seperti tornado raksasa ini. Suhu Badai surya ini berkisar antara 90.000 dan 3,6 juta derajat Fahrenheit.

Sementara para ilmuwan sudah banyak meneliti tornado matahari besar di masa lalu, yang satu ini merupakan yang terbesar dan mudah diamati. Penyebab badai ini diyakini karena perputaran medan magnet Matahari. (JAY/MEL)

Wow... Anak Autis Ciptakan Teori Relativitas

Wow... Anak Autis Ciptakan Teori Relativitas
 Anak Autis berusia 12 tahun membuat heboh dunia pendidikan. Pasalnya, anak ini memiliki IQ lebih tinggi dari Einstein. Bahkan ia mengembangkan teori relativitas sendiri. Anak ajaib ini membuat profesor di universitasnya terkejut setelah bergulat dengan beberapa konsep yang lebih maju dalam matematika. Jacob Barnett memiliki IQ 170, lebih tinggi dari Albert Einstein. Profesor di universitasnya pun mengajukan Barnett untuk memperoleh gelar PHD.

Jake belajar sendiri kalkulus, aljabar, geometri, dan trigonometri dalam seminggu. Saat ini dia ikut mengajarkan teman-teman sekelasnya setelah waktu kuliah. Dan sekarang Jake telah memulai proyek yang paling ambisius, teori relativitas Einstein versi dirinya.Ibunya, tidak yakin apakah anaknya sedang berbicara omong kosong atau jenius, dengan mengirimkan video teorinya ke Institut terkenal untuk pendidikan tingkat tinggi di dekat Universitas Princeton.

Menurut Indiana Star, profesor Lembaga Astrofisika, Scott Tremaine, yang merupakan ahli terkenal di dunia, mengonfirmasi tentang keaslian teori Barnett. Dalam sebuah email ke keluarga, Tremaine menuliskan rasa takjubnya. "Aku terkesan dengan ketertarikannya dalam fisika dan ia telah belajar banyak sejauh ini."Kerja anak ini melibatkan beberapa masalah paling sulit dalam astrofisika dan terori fisika. Siapa pun yang memecahkan ini bisa mendapat hadiah Nobel," ujarnya.

Ibunya, Kristine Barnett, 36 tahun, dan anggota keluarga lainnya mengaku, matematika tetap menjadi pelajaran rumit bagi mereka. Namun berbeda dengan Jake. "Saya tidak suka matematika, saya tahu matematika ini tidak untuk saya". Sementara Jake memang sudah menyukai hitung-hitungan sejak kecil. "Setiap kali saya mencoba berbicara tentang matematika dengan siapa pun di keluarga saya mereka hanya menatap kosong, " ujarnya.

Jake didiagnosis dengan sindrom Aspergers, bentuk ringan dari autis, sejak usia dini. Orangtuanya khawatir ketika Jake tidak bicara sampai usia dua tahun, dia mencurigakan padahal dididik normal. Saat Jake mulai tumbuh besar, mereka menyadari karunia khusus untuk puteranya. Kecerdasan Jake sudah terlihat sejak kecil. Pada usia tiga tahun, ia memecahkan 5.000 potong puzzle dan ia bahkan mempelajari peta jalan negara, membaca setiap jalan dan mengingatnya. Pada usia delapan tahun, ia telah meninggalkan sekolah tinggi dan ikut pendidikan di Indiana University-Purdue University Indianapolis di astrofisika. (DailyMail/MEL)

Peluruhan Langka Ancam Runtuhkan Teori Utama Fisika

Teori yang mengklaim keberadaan superpartikel
Large Hadron Collider di Swiss

Para peneliti di Large Hadron Collider (LHC), Swiss, telah mendeteksi sebuah peluruhan langka dari satu partikel yang bisa meruntuhkan teori supersymmetry, salah satu teori utama dalam fisika.

Supersymmetry atau SUSY merupakan teori yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah inkonsistensi dalam teori Model Standar, teori tradisional fisika subatomik yang paling banyak diakui oleh para ilmuwan di dunia.

Hasil pengamatan terbaru yang dilaporkan dalam konfrensi Fisika Hadron Collider di Kyoto, Jepang yang digelar sejak 12 November kemarin,  menunjukan perbedaan dengan kebanyakan model SUSY yang dipercaya para fisikawan.

Professor Chris Parkes, salah satu peserta konfrensi yang berasal dari Inggris kepada BBC menjelaskan bahwa "Supersymmetry mungkin belum mati, tetapi hasil termutakhir ini jelas telah menempatkannya di rumah sakit."

Teori SUSY mengklaim keberadaan dari superpartikel atau versi lebih besar dari partikel-partikel yang sebelumnya sudah ditemukan di alam atau yang sudah dikenal manusia. 

Keberadaan partikel-partikel itu bisa menjelaskan mengapa galaksi berotasi lebih cepat dari yang dijelaskan dalam teori Model Standar. Para fisikawan menduga selain partikel-partikel yang sudah diketahui, galaksi juga mengandung material gelap yang disusun oleh partikel-partikel super. Karenanya galaksi mengandung lebih banyak massa bisa dideteksi dan berputar lebih cepat.

Adalah para peneliti di detektor LHCb yang menemukan cacat dalam teori itu. Sebelumnya diperkirakan bahwa sebuah partikel bernama Bs Meson jika diluruhkan akan pecah menjadi dua partikel yang dikenal sebagai muon. Tetapi dalam uji coba ditemukan dari setiap sejuta kali peluruhan, hanya tiga kali sebuah partikel Bs Meson luruh menjadi dua muon. Jika superpartikel memang benar-benar ada - seperti yang didalilkan dalam teori SUSY - maka peluruhan itu seharusnya lebih sering terjadi.

Tes peluruhan itu sendiri merupakan salah satu "golden test" atau ujian utama dalam membuktikan teori supersymmetry.

Professor Val Gibson dari tim LHCb Cambridge mengatakan hasil tes itu menempatkan "teori supersymmetry kita dalam keraguan."

Jika SUSY bukan penjelasan yang tepat untuk materi gelap, maka para ilmuwan harus mencari gagasan alternatif lain untuk menjelaskan inkonsistensi yang terjadi dalam Model Standar. Tetapi sejauh ini, para fisikawan yang berusaha untuk mencari penjelasan alternatif - yang disebut "fisika baru" - untuk anomali pada Model Standar masih menemui jalan buntu.

"Jika fisika baru ada, maka ia bersembunyi dengan sangat baik di belakang Model Standar," jelas Dr. Marc-Olivier Bettler dari Cambridge, salah seorang tim analisis dalam uji coba itu.

Sementara itu menurut Parkes, hasil tes itu memang belum menafikan keberadaan dari superpartikel. Hanya saja kini mereka sudah "kehabisan lokasi untuk mencari."

Hukum Einstein Buktikan Keberadaan Hantu?

Headline

Para pencari hantu amatir ini sering kali kedapatan membawa peralatan elektronik yang diyakini membantu menemukan energi halus. Meski para pemburu hantu ini telah bertahun-tahun berupaya keras menemukan bukti keberadaan hantu, sejauh ini belum ada bukti yang cukup ‘bagus’ yang menyatakan keberadaan hantu.
Banyak pemburu hantu yakin, dukungan kuat keberadaan hantu bisa ditemukan dalam fisika modern. Khususnya seperti pada salah satu pemikir sains terbesar sepanjang masa, Albert Einstein, yang menawarkan dasar ilmiah untuk realitas hantu.
Sebuah pencarian Google baru-baru ini memunculkan hampir delapan juta hasil pencarian. Semuanya menunjukkan hubungan antara hantu dan pekerjaan Einstein yang meliputi konservasi energi.
Tak hanya itu, pernyataan ini diulang oleh banyak ahli di bidang ini. Contohnya, peneliti hantu John Kachuba dalam bukunya ‘Ghosthunters’. Ia menulis, “Einstein membuktikan semua energi alam semesta adalah konstan dan itu tak bisa diciptakan atau dihancurkan”.
Lalu, apa yang terjadi pada energi itu saat manusia meninggal? “Jika itu tidak bisa dihancurkan, menurut Einstein, energi ini akan menjadi bentuk lain. Apa energi baru itu? Bisakah kita menyebutnya ciptaan baru hantu?,” lanjutnya.
Ide ini muncul dan disajikan sebagai bukti pada hampir semua situs bertema hantu. Contohnya, sebuah kelompok bernama Tri County Paranormal menyatakan, “Albert Einstein mengatakan, energi yang tak bisa diciptakan atau dimusnahkan itu hanya bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Saat hidup, manusia memiliki energi listrik dalam tubuh. Apa yang terjadi pada listrik di tubuh yang membuat jantung berdetak dan manusia bisa bernapas? Hingga kini, belum ada jawaban untuk hal itu”.
Sebenarnya, jawabannya sangat sederhana dan sama sekali tidak misterius. Setelah seseorang meninggal, energi dalam tubuh pergi ke energi dari semua organisme pergi setelah mati, yakni ke lingkungan.
Saat manusia mati, energi yang tersimpan dalam tubuh dilepaskan dalam bentuk panas, dan dipindahkan ke dalam hewan yang memakan tubuh manusia seperti binatang liar jika mayat dibiarkan tak terkubur, atau cacing dan bakteri jika dikuburkan serta tanaman.
Jika tubuh manusia dikremasi, energi dalam tubuh akan dilepaskan dalam bentuk panas dan cahaya. Saat manusia makan tumbuhan dan hewan mati, manusia mengonsumsi energi dan mengubahnya untuk digunakan sendiri.
Makanan dimetabolisme saat dicerna, dan reaksi kimia melepaskan energi yang dibutuhkan hewan untuk hidup, bergerak, bereproduksi dan lainnya. Energi itu tidak dalam dalam bentuk bola energi elektromagnetik yang bersinar, melainkan berbentuk panas dan energi kimia.
Banyak pemburu hantu mampu mendeteksi medan listrik hantu. Di sisi lain, benar adanya, proses metabolisme manusia dan organisme lain menghasilkan arus listrik dengan tingkat yang sangat rendah dan energi ini tak lagi dihasilkan saat mati.
Karena sumber energi dan arus listrik berhenti seperti bola lampu mati saat dimatikan, sebagian besar ‘energi’ yang ditinggalkan tiap orang yang sudah mati butuh bertahun-tahun untuk masuk kembali ke lingkungan dalam bentuk makanan dan sisanya menghilang tak lama setelah kematian.
Energi itu sendiri tidak dalam bentuk yang bisa dideteksi setahun kemudian dengan perangkat berburu hantu populer detektor seperti medan elektromagnetik (EMF). Pemburu hantu yang mengulang klaim teori-teori Einstein ini memberi dasar yang kuat untuk mengungkap sedikit tentang hantu dibanding kurangnya pemahaman pada sains.
Hantu mungkin memang ada namun baik Einstein maupun hukum-hukum fisikanya masih belum mampu menunjukkan hantu adalah nyata. [mdr]
http://www.inilah.com

Terpecahkan, Misteri E=mc2 Einstein


Konsorsium yang dipimpin oleh Laurent Lellouch dari Pusat Teori Fisika Prancis dengan menggunakan superkomputer tercanggih berhasil melakukan perhitungan untuk memperkirakan berat proton dan netron. Partikel yang merupakan inti dari sebuah atom.

Berdasarkan model fisika partikel konvensional, proton dan netron berisi partikel yang lebih kecil disebut quark yang dilekatkan oleh gluon.Masalahnya, berat gluon sama dengan kosong dan massa quark hanya lima persen. Lalu menimbulkan pertanyaan mengenai sisanya sebesar 95 persen.
Jawabannya, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada journal Science AS, dengan mengukur energi pergerakan dan interaksi quark dan gluon.

Dengan kata lain, energi dan massa adalah setara, sebagimana yang dipaparkan Einstein pada Special Theory of Relativity pada 1905.Formula e=mc2 menunjukkan massa dapat diubah menjadi energi dan energi bisa diubah ke massa.Dengan mengetahui seberapa besar energi yang akan dilepas jika sejumlah massa dikonversi ke energi, rumus ini telah digunakan berulang kali kebanyakan sebagai dasar membuat bom atom.

Namun memecahkan e=mc2 dalam skala partikel sub-atom dalam rumus yang disebut quantum chromodynamics sangatlah sulit. 

Laser Bertenaga Ubur-ubur

Headline

Seok-Hyun Yun bersama rekannya, Malte Gather, ahli fisika optik dari Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital di Boston menciptakan laser yang sinarnya berasal dari makhluk hidup.
"Teknologi laser berawal dari ilmu fisika dan kemudian digunakan untuk menciptakan perangkat rekayasa. Ini adalah pertama kalinya kita menggunakan materi hidup untuk menciptakan laser," ujar Seok-Hyun Yun.
Untuk membuat laser dibutuhkan dua perangkat yakni material penguat yang memadat dengan bantuan sinar, dan sarana optik untuk mengoptimalkan sinarnya. Sarana optik laser konvensional biasanya terbuat dari kristal, semikonduktor, atau gas. Tapi laser buatan Yun ini dibuat dari sel manusia dan protein ubur-ubur.
Cahaya yang diciptakan memang lebih sempit dan lebih lemah daripada laser konvensional. "Tapi magnitudnya lebih terang. Ini berasal dari fluoresens ubur-ubur. Cahayanya berwarna hijau," ungkap Yun.
Dalam bidang kedokteran, sinar laser bermanfaat mendiagnosis dan mengobati penyakit, serta untuk membedah. Laser juga bermanfaat untuk mengelas, mengebor, atau menyimpan memori optik dalam industri komputer. [mor]

Melaju Melebihi Kecepatan Cahaya, Mungkinkah?

Headline

Pernahkah Anda membayangkan apa rasanya bisa bepergian dengan kecepatan cahaya? ‘Perjalanan Superluminal’ merupakan suatu kiasan yang umum dalam dunia sains fiksi. Namun, teori relativitas khusus Einstein melarangnya terjadi di dunia nyata.
Hal tersebut dikarenakan ketika foton bertabrakan maka energi yang dibutuhkan akan tak terhingga. Jadi, entah datanya salah atau anggapan Einstein ini kemudian tidak berlaku bersamaan dengan hampir semua keyakinan fisika modern yang ada.
Bayangkan skenario terakhir yang terjadi. Seperti apa alam semesta tanpa hukum tempat partikel memiliki kendali bebas untuk melesat dari batas kecepatan cahaya? Akan tampak dan terasa seperti apa lingkungan Anda?
Menurut fisikawan senior Michael Ibison dari Institute for Advanced Studi, Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), dunia seperti itu akan sangat ‘menyeramkan’. Pertama, tak jelas akan seperti apa ketika Anda melihat cahaya jika Anda melewatinya.
“Membayangkan akan seperti apa dunia ini secara otomatis membuat Anda bertanya-tanya apa yang terjadi pada kemampuan melihat cahaya pada diri Anda,” ujar Ibison yang telah mempelajari kemungkinan partikel superluminal itu.
“Anda akan berjalan ke dalam cahaya yang biasanya melarikan diri dari Anda,” lanjutnya. Menurut dugaan pria ini, untuk menyerap cahaya, manusia harus memancarkannya sendiri. Konsep sebab dan akibat pada aliran waktu dalam satu arah juga akan pecah di dunia superluminal.
Bayangkan mengendarai pesawat ruang angkasa yang terbuat dari neutrino yang lebih cepat dari cahaya meroket menjauh dari Bumi. Siaran TV yang menyiarkan berita harian juga akan memancar ke luar angkasa dan siaran itu melaju dengan kecepatan cahaya.
“Jika Anda menaiki pesawat ruang angkasa neutrino dan pergi keluar angkasa pada kecepatanneutrino, maka Anda bisa mengejar ketinggalan dengan siaran TV dan akan mulai melihat video berita berjalan mundur,” papar Ibison.
Seiring aliran transmisi surut di belakang Anda, aliran akan berjalan mundur pada kecepatan apa pun yang melebihi di atas kecepatan mereka, yakni kecepatan cahaya. Bagaimana jadinya jika diam berdiri dalam semesta dengan kecepatan tak berbatas? Apa yang akan Anda lihat?
Menurut Ibison, situasi ini analog dengan berdiri di permukaan seiring sebuah jet supersonik melintas. Karena jet bergerak melebihi kecepatan suara, Anda akan melihatnya sebelum mendengarnya.
Jika akhirnya terdengar, suara akan berbentuk ledakan sonic, gelombang kejut yang terbentuk akibat suara dari pesawat yang terikat menjadi satu di belakangnya. Serupa, ia berkata, “Jika ada hal yang melaju melebihi kecepatan cahaya, seperti pesawat yang terbuat dari neutrino, Anda tak akan melihatnya hingga hal itu telah melewati Anda”.
Tiap cahaya yang dipancarkan akan mengikuti di belakangnya dan tak akan melihat pesawatneutrino itu hingga menghilang. “Ketika pesawat yang melewati hambatan suara memancarkan ledakan sonik, pesawat superluminal yang melewati kecepatan cahaya akan memancarkan kilatan cahaya,” katanya. Tak ada yang mengatakan dengan pasti skenario ini adalah nyata.
Menurut ahli fisika partikel Tufts University Hugh Gallagher yang bekerja pada percobaan neutrino Minos, hasil CERN harus direplikasi berkali-kali sebelum ia dan rekan-rekannya meninggalkan prinsip relativitas khusus. “Namun, jika hasilnya benar, maka banyak hal yang tak kita pikirkan mungkin tiba-tiba menjadi layak untuk didiskusikan lagi,” tutup Gallagher. [mdr]
http://www.inilah.com

Fisika Lebih Mudah dengan PesonaEdu

Headline

"PesonaEdu sudah puluhan tahun mengembangkan software pendidikan ingin membantu murid-murid sekolah dasar sampai menengah atas agar mudah mempelajari mata pelajaran yang mereka anggap sulit, khususnya Fisika dan Matematika," ujar Pendiri dan Direktur Marketing Pesona Edukasi Hary Sudiyono Candra, Jumat (21/11) di Hotel Aryaduta, Jakarta.

Software PesonaEdu yang bisa diunduh di situs resminya PesonaEdu.com ini diorientasikan membantu para guru dalam mengajar mata pelajaran Matematika dan Fisika. Dua mata pelajaran ini kerap menjadi momok bagi siswa. 

Dalam prakteknya, software ini digunakan dalam ruang kelas dengan alat bantu proyektor. Siswa tinggal menyaksikan layar proyektor sembari mendengarkan penjelasan guru. Tampilan animasi warna-warni yang menarik, diharaplan siswa lebih cepat mengerti.

"Hadirnya PesonaEdu yang sudah dikembangakan puluhan tahun ini sangat membantu murid-murid sekolah di Indonesia karena konten pelajaran yang didesain sedemikan rupa sehingga menjadi menarik bagi anak-anak yang menggunakannya. Ini adalah core of knowledge dan Microsoft bangga mengambil bagian dari kegiatan ini," ujar Vice President Microsoft Indonesia Ari Kunwidodo.

Ia menambahkan, saat ini aplikasi software pendidikan dibuat oleh Independent Sever Vendor (ISV) di tanah air masih sangat sedikit. "Saat ini mungkin hanya ada sekitar 250 an perusahaan yang membuat software pendidikan tapi saat ini kurang dari lima perusahaan yang aktif dan gencar," tambahnya.

Sementara itu Walikota Jakarta Pusat Sylviana Murni mengatakan, PesonaEdu sejalan dengan program e-government. "Saya sangat mendukung PesonaEdu untuk digunakan di seluruh sekolah di Indonesia," ujarnya.

PesonaEdu kini akan ditawarkan kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia dengan harga Rp 440.000 per paket. PesonaEdu juga sudah tersedia lewat layanan Telkom Speedy. PesonaEdu saat ini sudah digunakan di 23 negara dan menggandeng empat eksklusif distributor di luar negeri.[ito]

Inilah 10 Fakta Aneh Fisika

Headline


Matahari panas karena beratnya yang luar biasa, sekitar bermiliar-miliar ton dan membuatnya menjadi inti tekanan kolosal. Tekanan besar menimbulkan temperatur besar. Jika matahari terbuat dari pisang, maka beratnya akan bermiliar-miliar ton dan memiliki efek yang sama dengan matahari.

2. Semua materi pembuat ras manusia dapat masuk dalam kotak gula.

Atom merupakan 99,9999999999999999% ruang kosong. Jika semua atom dipaksa bersatu dan menghilangkan ruang di antaranya seperti kotak gula, maka massanya sekitar 10 kali massa manusia hidup. Hal ini serupa yang terjadi pada bintang netron, massa super padat peninggalan supernova.

3. Peristiwa di masa depan dapat mempengaruhi peristiwa di masa lalu.

Keanehan dunia kuantum didokumentasikan. Tetapi keanehan itu semakin aneh. Menurut eksperimen fisikawan John Wheeler dan peneliti lain pada 2007, perubahan partikel masa kini dapat mengubah partikel pada masa lalu.

4. Hampir sebagian besar semesta menghilang

Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar galaksi di kosmos. Setiap galaksi memiliki 10 juta bintang. Matahari kita memiliki berat bermiliar-miliar ton. Materi ini merupakan materi terlihat di semesta. 

Materi lain disebut 'materi gelap'. Materi ini masih butuh penjelasan dan tampaknya materi ini merupakan perluasan semesta.

5. Benda dapat bergerak lebih cepat dari cahaya.

Kecepatan cahaya konstan pada ruang hampa adalah 300 ribu km/detik, dan cahaya tak selalu melewati ruang hampa. Dalam air, foton bergerak sepertiga kecepatan awal. Dalam reaktor nuklir, beberapa partikel dipaksa bergerak dalam kecepatan tinggi bahkan lebih cepat dari cahaya.

6. Ada jumlah tak terbatas saat menulis dan membaca

Menurut standar model kosmologi saat ini, jumlah semesta yang dapat dihitung pun tak ada batasnya seperti buih. Namun, jumlah kemungkinan sejarah terbatas karena jumlah peristiwa terjadi juga terbatas.

7. Lubang Hitam tidak hitam

Lubang hitam memang sangat gelap, tapi tak hitam. Mereka bersinar dan memberi sedikit spektrum cahaya, temasuk cahaya yang dapat dilihat.

8. Penjelasan mendasar dari semesta tak termasuk masa lalu, kini atau masa depan

Menurut teori relativitas, tak ada hal seperti masa kini atau masa depan atau masa lalu. Bingkai waktu sangat relatif. Waktu kita sama karena kita bergerak pada kecepatan yang sama. Jika kita bergerak pada kecepatan berbeda, kita akan menemukan bahwa kita menua lebih cepat.

9. Partikel dapat mempengaruhi sisi lain semesta dalam sekejab

Ketika elektron bertemu kembaran antimateri, keduanya akan hancur dalam kilatan energi dan dua foton akan terbang dari ledakan itu. 

Kembaran itu akan mulai berputar pada arah sebaliknya, dan secara instan kembaran di sisi lain semesta juga ikut berputar.

10. Semakin cepat bergerak, semakin berat

Jika Anda berlari dengan cepat, berat Anda akan bertambah. Tak permanen, tapi secara sesaat akan menambah sedikit berat. Menurut teori relativitas, massa dan energi adalah sama. Semakin banyak energi yang dikeluarkan, semakin berat massanya. [mor]

Fenomena Air Mengejutkan Versi Fisika


Headline
Orang bijaksana China, Lao Tzu, sempat mengatakan, tak ada yang lebih lunak dan lebih lemah dari air namun tak ada yang lebih baik untuk menyerang benda keras dibanding air. Air mendominasi dua pertiga tubuh manusia dan menyelimuti tiga perempat Bumi yang membuatnya sangat misterius.
Di sisi lain, air akan sangat mengejutkan Anda, bahkan mampu mementahkan pemahaman ilmiah.
Beku
Orang logis pasti menganggap butuh waktu lebih lama bagi air panas untuk mencapai suhu nol deraja celcius dan membeku dibanding air dingin. Anehnya pada 1963, siswa SMA Tanzanian Erasto Mpemba menemukan, air panas lebih cepat beku dibanding air dingin dan tak seorang pun mengetahui mengapa begitu.
Salah satu kemungkinan yang ada adalah proses sirkulasi panas yang disebut konveksi. Dalam wadah air, ketika hangat naik ke atas mendorong air yang lebih dingin di bawahnya maka akan tercipta ‘hot pop’. Ilmuwan memperhitungkan, konveksi ini mampu mempercepat proses pendinginan dan segera mencapai titik beku.
Zat licin
Pemeriksaan ilmuwan satu setengah abad belum berhasil memecahkan mengapa permukaan es licin. Ilmuwan sepakat, lapisan tipis air cair di atas es beku menjadi penyebabnya. Hingga kini, tak ada konsensus mengapa es memiliki lapisan itu.
Teori menduga, lapisan ini muncul akibat ski atau terpeleset sehingga terjadi kontak dengan es yang kemudian meleleh. Lainnya menduga, lapisan cair ini ada akibat gerak inheren molekul permukaan. Namun faktanya, hingga kini, misteri ini belum terpecahkan.
Aquanut
Di Bumi, air mendidih menciptakan ribuan gelembung kecil. Di luar angkasa, air mendidih menciptakan satu gelembung besar. Dinamika fluida ini sangat rumit hingga fisikawan tak mengetahui apa yang terjadi pada air mendidih pada kondisi bergravitasi nol hingga eksperimen dilakukan pada 1992.
Fisikawan memutuskan, fenomena ini merupakan hasil ketiadaan dua fenomena yang disebabkan gravitasi, yakni konveksi dan daya pengapungan. Berikut videonya (http://www.youtube.com/watch?v=3GG9ApFyBms&feature=player_embedded)
Cairan melayang
Saat tetes air mendarat di permukaan yang lebih panas dari titik didih, air bisa bergerak cepat di permukaan jauh lebih lama dari dugaan. Efek yang disebut leidenfrost ini terjadi saat lapisan terbawah air menguap dan molekul gas air di lapisan itu tak punya tujuan. Akibatnya, sisa tetes air tak jatuh di permukaan panci panas. Berikut videonya (http://www.youtube.com/watch?v=RHhAgzIVHvo&feature=player_embedded).
Selaput gila
Terkadang, air tampak menolak hukum fisika. Kekuatan tensi permukaan yang membuat lapisan terluar badan air berlaku seperti selaput fleksibel. Tensi permukaan muncul akibat ikatan molekul air saling merenggang. Karenanya, molekul mengalami tarikan ke dalam dari molekul di bawahnya.
Air akan menyatu hingga ada tenaga meruntuhkan ikatan lemah itu. Misalnya, pada klip kertas yang tetap berada di atas air meski besi lebih padat dari air dan seharusnya tenggelam, tensi permukaan mencegahnya.
Salju Mendidih
Saat terdapat gradien suhu besar, sebuah efek mengejutkan akan terjadi. Jika air mendidih bersuhu 100C disiram ke udara yang bersuhu -34C, maka air berubah menjadi salju dan terbang. Hal ini terjadi karena udara dingin ekstrim sangat padat dan tak siap merilis uap air.
Di sisi lain, air mendidih siap merilis uap. Saat air dilempar ke udara, udara terpecah menjadi tetesan dan disinilah letak masalahnya. Banyaknya uap yang melebihi batas udara membuat ‘partisipan’ berubah menjadi partikel mikroskopik di udara dan menciptakan salju. Berikut videonya (http://www.youtube.com/watch?v=ZGjwe-BCfms&feature=player_embedded).
Ruang Kosong
Bentuk padat tiap zat pasti lebih padat dari bentuk cairnya namun hal ini tak berlaku bagi air. Saat air membeku, volumenya meningkat 8%. Perilaku aneh ini membuat bongkahan es bisa mengambang. Serupa benda solid lain, perbedaan yang ada adalah struktur heksagonal kristal es yang menyisakan banyak ruang kosong yang membuat es tak padat.
Tak Ada Duanya
Dalam sejarah salju, tiap struktur cantik ini sangat unik. Alasannya, kepingan salju berawal dari prisma heksagonal sederhana. Kepingan salju turun dipengaruhi suhu, tingkat kelembaban dan tekanan udara yang membuatnya tak pernah ada yang kembar. Menariknya, kepingan salju selalu tumbuh dengan sinkronisasi sempurna.
Asal Usul Air
Asal usul yang menyelimuti 70% permukaan Bumi masih menjadi misteri bagi ilmuwan. Menurut ilmuwan, air yang ada di Bumi 4,5 miliar tahun silam menguap akibat panasnya matahari muda. Artinya, air di Bumi saat ini bukan berasal dari Bumi itu sendiri.
Terdapat teori, 4 miliar tahun silam di masa Late Heavy Bombardment, terdapat benda masif menghantam Bumi dan benda ini berisi air. Selain itu, terdapat teori komet menjadi ‘dalang’ pemberi air bagi planet hunian manusia ini.
Kini muncul masalah baru, air yang ada menguap dari komet utama (Halley, Hyakutake, dan Hale-Bopp) memiliki jenis yang berbeda dari H2O Bumi yang menunjukkan, komet ini bisa jadi bukan sumber semua air yang ada. [mdr]

Inilah Rahasia Ilmu Fisika di Dunia Sepeda



Teori ‘giroskop’ stabilitas sepeda dilebih-lebihkan selama 40 tahun oleh fisikawan David Jones. Sejak itu, penggemar sepeda mengira sepeda bisa tegak lurus (tidak jatuh) berkat efek kastor.
Fisikawan Cornell, University of Wisconsin-Stout, Delft University of Technology, dan University of Twente di Belanda membuat sepeda ‘dua massa luncur’ tanpa efek giroskop dan jejak.
Sepeda akan tetap tegak lurus (tidak jatuh) karena roda berputar memberi cukup gaya giroskop pada stabilitas. Namun, para ahli eksperimen beberapa tahun lalu mendapati, belum ada massa yang cukup jelas pada roda untuk melawan massa sepeda dan pengendara.
Jones menguji teori itu dengan membuat sepeda dengan roda yang berputar berlawanan arah guna menghilangkan efek giroskop dan memastikan giro tak diperlukan untuk menjaga keseimbangan.
Sejak itu, pemahanan konvensional yang muncul adalah, jejak menciptakan efek kastor guna menjaga sepeda (dan sepeda motor) tetap tegak lurus. Kastor merupakan penjaga agar roda depan tak bergoyang-goyang tanpa aturan.
Video ini menjelasakan efek kastor, selama sepeda bergerak pada kecepatan yang cukup, sepeda akan seperti ‘dijalankan hantu’. Model stabilitas sepeda tradisional butuh perhitungan.
Karenanya, fisikawan pun membuat sepeda ‘two mass model’ (TMS) untuk menyerdehanakan dinamika stabilitas sepeda. Melalui model ini, fisikawan mempelajari, efek giroskop dan kastor bisa benar-benar dihilangkan dan sepeda tetap stabil.


Misteri Fisika Terlupakan Sehari-hari

Headline

Anda mungkin akan terkejut menemukan kurangnya penjelasan untuk banyak fenomena yang terjadi di keseharian Anda. Beberapa hal paling misterius ini bahkan mungkin tampak biasa di mata Anda.
Kacang
Dalam mangkuk berisi kacang campur, kacang Brazil selalu tampak berada di paling atas. Ini dikenal sebagai ‘efek kacang Brazil’. Fenomena ini memang tampak biasa namun menjadi salah satu misteri terbesar fisika yang belum terpecahkan. Di antara bermacam barang dan mengabaikan gravitasi, benda yang lebih besar selalu berada di atas.
Arus konveksi diduga berperan pada kondensasi partikel yang lebih kecil. Semua kemungkinan ini berkontribusi dalam efek kacang Brazil. Namun hingga kini, tak seorang pun dan tak satu pun simulasi komputer berhasil menjelaskannya. Bahkan, fisikawan, astronom dan geolog hingga kini tak bisa memahami fenomena ini.
Busa
Sedang mencuci, cukuran, atau minum soda atau bir? Saat melakukan kegiatan itu, kadang Anda bisa menemukan busa dan kita sering mendapatkannya. Menurut profesor fisika Douglas Durian di UCLA, 95% bagian busa adalah udara dan 5% cairan. Gas pada busa memisahkan cairan untuk membentuk matriks gelembung kecil.
Sayangnya, hingga kini tak ada rumus yang bisa menjelaskan mengenai sifat busa. “Fisika busa belum bisa dipahami dengan baik,” ujarnya pada NASA Science.
Es
Penyelidikan satu setengah abad belum bisa menentukan mengapa es bisa membuat Anda terjatuh. Ilmuwan sepakat, lapisan tipis air cair di atas es solid menyebabkan kelicinannya. Namun, hingga kini tak ada konsensus mengapa es memiliki lapisan itu.
Teoris berpendapat, hal ini timbul akibat adanya kontak dengan permukaan es yang membuatnya meleleh. Mungkin Anda mengharapkan ada pihak yang disalahkan, namun hingga kini, para ilmuwan angkat tangan untuk hal ini.
Sereal
Sereal cenderung berkumpul menjadi satu atau menyingkir di pinggir mangkuk. Ilmuwan menjulukinya ‘efek cheerios’. Fenomena semacam ini juga berlaku untuk benda apa pun yang mengambang. Dominic Vella dari Cambridge University dan Laksminarayanan Mahadewan dari Harvard University menjadi orang pertama yang menjelaskan ini.
Menurut mereka, efek ini merupakan hasil geometri permukaan cairan. Tensi permukaan membuat permukaan susu mengumpul di tengah mangkuk karena molekul air dalam susu tertarik kaca, permukaan susu mencekung di ujung mangkuk. Hasilnya, jika tidak mengumpul di tengah, sereal akan berada di pinggir mangkuk.
Magnet
Profesor fisika Jearl Walker dari Cleveland State University menjelaskan, medan magnet secara alami memancar keluar dari partikel listrik yang menyusun atom, terutama elektron. Untuk memahami magnetisme sederhana masih bisa dilakukan namun tidak untuk yang lebih dalam.
Meski fisikawan memiliki ‘mekanik kuantum’ yang bisa menjelaskan perilaku partikel secara akurat termasuk magnetisme namun secara intuitif, tak mungkin memahami arti sebenarnya teori itu. “Itu hanyalah fitur semesta dan penjelasan matematika sebagai upaya menyelesaikan ‘tugas rumah’ alam dan mencari jawabannya,” ujar Walker.
Listrik Statis
Guncangan statis sangat misterius. Hal yang diketahui, hal ini terjadi saat ada arus negatif atau positif berlebihan muncul di tubuh dan menyetrum saat Anda menyentuh sesuatu. Atau, listrik statis bisa terjadi saat listrik statis terkumpul di sesuatu yang kemudian Anda sentuh. Penyebabnya hingga kini masih tak jelas.
Penjelasan umum menyatakan, dua obyek yang bergesekkan memukul electron di atom dari salah satu obyek dan membuat obyek itu menjadi terlalu positif atau negatif. Kedua obyek kemudian saling menyetrum. Namun mengapa electron mengalir dari satu obyek ke lainnya? Hal ini tak pernah bisa dijelaskan.
Pelangi
Pelangi terbentuk dari cahaya matahari di tetes air di atmosfer. Tetes air ini berperan sebagai prisma yang memisahkan cahaya menjadi komponen cahaya dan mengirimnya pada sudut 40-42 derajat berlawanan matahari.
Secara ilmiah, pelangi tak lagi misterius karena penjelasan munculnya pelangi telah muncul sejak abad 17 oleh fisikawan Isaac Newton. Namun, bayangkan seberapa mistis pelangi sebelumnya. Di zaman Yunani kuno misalnya, pelangi dianggap sebagai jalan yang dibuat utusan Tuhan untuk menjembatani Bumi dan langit.