Hukum bernoulli merupakan konsep dasar mekanika
fluida, hukum bernoulli menjelaskan bahwa peningkatan kecepatan pada suatu
aliran zat cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan tekanan pada zat cair
atau gas tersebut. Artinya, akan terdapat penurunan energi potensial pada aliran fluida tersebut.
Konsep dasar ini berlaku pada fluida aliran
termampatkan (compressible flow) yaitu:
suatu fluida dengan aliran termampatkan merupakan
suatu aliran fluida yang mempunyai karakteristik khusus adanya perubahan
kerapatan massa (density) pada sepanjang alirannya.
Contohnya: aliran fluida termampatkan adalah udara atau gas alam.
Konsep tersebut juga berlaku pada fluida dengan
aliran tak-termampatkan (incompressible-flow) yaitu:
fluida yang mempunyai karakteristik tidak terdapat
perubahan kerapatan massa (density) pada sepanjang aliran fluida tersebut.
Contohnya: air, macam-macam minyak, campuran lemak dan larutan basa (emulsi).
Hukum Bernoulli sebetulnya dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari konsep dalam
mekanika fluida secara umum, yang dikenal dalam persamaan Bernoulli.
Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa pada suatu
aliran fluida yang tertutup, banyaknya energi suatu fluida di suatu titik sama dengan dengan banyaknya
energi di titik lain.
Hukum Bernoulli dapat dianggap sebagai konsep dasar
yang menyatakan kekekalan energi, seperti yang telah diungkapkan pada konsep
dasar persamaan Bernoulli. Selanjutnya, lebih jauh kita dapat menyatakan
tentang kekekalan energi tersebut berkaitan dengan energi kinetik dan energi
potensial yang terdapat pada suatu aliran fluida. Dengan demikian, penjumlahan
energi kinetik dan energi potensial pada suatu aliran fluida akan konstan di
setiap titik.
Adapun berkaitan dengan hukum Bernoulli, suatu
fluida dikatakan mempunyai peningkatan kecepatan,
jika fluida tersebut mengalir dari suatu bagian dengan tekanan tinggi menuju
bagian lainnya yang bertekanan rendah. Sedangkan suatu fluida dikatakan
mempunyai penurunan kecepatan, jika fluida tersebut mengalir dari suatu bagian
bertekanan rendah, menuju bagian lain bertekanan tinggi.
Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang
menyatakan Hukum Bernoulli tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai
berikut.
Gerak sebagian fluida dalam penurunan persamaan
Bernoulli
Keterangan gambar:
1. h1 dan h2 masing-masing
adalah tinggi titik tertentu zat cair dalam tabung/pipa bagian kiri dan bagian
kanan.
2. v1 dan v2 adalah
kecepatan aliran pada titik tertentu sari suatu zat cair kiri dan kanan.
3. A1 dan A2 adalah
luas penampang pipa bagian dalam yang dialiri zat cair sebelah kiri dan sebelah
kanan.
4. P1 dan P2 adalah
tekanan pada zat cair tersebuut dari berturut-turut dari bagian kiri dan bagian
kanan.
Dari gambar, dapat dikemukakan bahwa zat cair pada
semua titik akan mendapatkan tekanan. Hal ini berarti pada kedua permukaan yang
kita tinjau (lihat gambar yang diarsir) akan bekerja gaya yang arahnya ke dalam.
Jika bagian ini bergerak dari posisi pertama menuju bagian kedua, gaya yang
bekerja pada permukaan pertama akan melakukan usaha terhadap unsur yang
ditinjau tadi sedangkan bagan tersebut akan melakukan usaha terhadap gaya yang
bekerja pada permukaan sebelah kanan. Selisih antara kedua besaran usaha
tersebut sama dengan perubahan energi gerak ditambah energi potensial dari
bagian tersebut. Selisih kedua besaran energi tersebut disebut sebagai energi
netto. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
p1 ∆1 ∆11 – p2 ∆2 ∆12 =
(½ mv21 – ½ mv22) + (mgh2 – mgh1)
A ∆ 1 = v
p1 v1 – p2 v2 = ½ m (v21 –
v22) + mg (h2 – h1)
Pada hal v = m/ρ, maka persamaan dapat diubah
menjadi:
p1 (m/ρ) – p2 (m/ρ) = ½ m (v21 – v22)
+ mg (h2 – h1)
atau dapat diubah menjadi:
p1 (m/ρ) + ½ m v21 + mgh1 = p2 (m/ρ)
+ ½ m v22 + mgh2
Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi:
p1 + ½ ρ v21 + ρ gh1 =
p2 + ½ ρ v22 + ρ gh2
atau ditulis secara umum menjadi:
p + ½ ρ v2 + ρ gh = konstan
Berikut ini beberapa contoh aplikasi hukum Bernoulli
tersebut.
Hukum Bernoulli digunakan untuk menentukan gaya angkat
pada sayap dan badan pesawat terbang sehingga diperoleh ukuran presisi yang
sesuai. Dengan mengusahakan bentuk sayap pesawat terbang seperti yang tergambar
di bawah ini, maka bagian depan dari sayap tersebut memiliki permukaan yang
tidak kaku sehingga dapat memberikan kemudahan dalam aliran udara. Lihat
gambar!
Bentuk sayap yang demikian sengaja dirancang agar
aliran yang mengenai bagian depan dari sayap akan membentuk aliran laminier.
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila pesawat terbang digerakkan
dengan ke depan kecepatan udara di bagian atas pesawat dan kecepatan udara yang
lewat bagian bawah pesawat terbang akan menjadi tidak sama. Kecepatan aliran
udara pada bagian atas akan cenderung lebih besar daripada kecepatan aliran
udara bagian bawah pesawat terbang. Hal ini mengakibatkan munculnya gaya
pengangkatan yang bekerja pada pesawat terbang sehingga pesawat terbang dapat
naik ke udara.
selain itu hukum bernoulli juga diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari dengan contoh:
penggunaan mesin karburator yang berfungsi
untuk mengalirkan bahan bakar dan mencampurnya dengan aliran udara yang masuk.
Salah satu pemakaian karburator adalah dalam kendaraan bermotor, seperti mobil
pada aliran air melalui pipa dari tangki penampung
menuju bak-bak penampung. Biasanya digunakan di rumah-rumah pemukiman.
digunakan pada mesin yang mempercepat laju kapal layar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar