Sabtu, 29 Desember 2012

Peluruhan Langka Ancam Runtuhkan Teori Utama Fisika

Teori yang mengklaim keberadaan superpartikel
Large Hadron Collider di Swiss

Para peneliti di Large Hadron Collider (LHC), Swiss, telah mendeteksi sebuah peluruhan langka dari satu partikel yang bisa meruntuhkan teori supersymmetry, salah satu teori utama dalam fisika.

Supersymmetry atau SUSY merupakan teori yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah inkonsistensi dalam teori Model Standar, teori tradisional fisika subatomik yang paling banyak diakui oleh para ilmuwan di dunia.

Hasil pengamatan terbaru yang dilaporkan dalam konfrensi Fisika Hadron Collider di Kyoto, Jepang yang digelar sejak 12 November kemarin,  menunjukan perbedaan dengan kebanyakan model SUSY yang dipercaya para fisikawan.

Professor Chris Parkes, salah satu peserta konfrensi yang berasal dari Inggris kepada BBC menjelaskan bahwa "Supersymmetry mungkin belum mati, tetapi hasil termutakhir ini jelas telah menempatkannya di rumah sakit."

Teori SUSY mengklaim keberadaan dari superpartikel atau versi lebih besar dari partikel-partikel yang sebelumnya sudah ditemukan di alam atau yang sudah dikenal manusia. 

Keberadaan partikel-partikel itu bisa menjelaskan mengapa galaksi berotasi lebih cepat dari yang dijelaskan dalam teori Model Standar. Para fisikawan menduga selain partikel-partikel yang sudah diketahui, galaksi juga mengandung material gelap yang disusun oleh partikel-partikel super. Karenanya galaksi mengandung lebih banyak massa bisa dideteksi dan berputar lebih cepat.

Adalah para peneliti di detektor LHCb yang menemukan cacat dalam teori itu. Sebelumnya diperkirakan bahwa sebuah partikel bernama Bs Meson jika diluruhkan akan pecah menjadi dua partikel yang dikenal sebagai muon. Tetapi dalam uji coba ditemukan dari setiap sejuta kali peluruhan, hanya tiga kali sebuah partikel Bs Meson luruh menjadi dua muon. Jika superpartikel memang benar-benar ada - seperti yang didalilkan dalam teori SUSY - maka peluruhan itu seharusnya lebih sering terjadi.

Tes peluruhan itu sendiri merupakan salah satu "golden test" atau ujian utama dalam membuktikan teori supersymmetry.

Professor Val Gibson dari tim LHCb Cambridge mengatakan hasil tes itu menempatkan "teori supersymmetry kita dalam keraguan."

Jika SUSY bukan penjelasan yang tepat untuk materi gelap, maka para ilmuwan harus mencari gagasan alternatif lain untuk menjelaskan inkonsistensi yang terjadi dalam Model Standar. Tetapi sejauh ini, para fisikawan yang berusaha untuk mencari penjelasan alternatif - yang disebut "fisika baru" - untuk anomali pada Model Standar masih menemui jalan buntu.

"Jika fisika baru ada, maka ia bersembunyi dengan sangat baik di belakang Model Standar," jelas Dr. Marc-Olivier Bettler dari Cambridge, salah seorang tim analisis dalam uji coba itu.

Sementara itu menurut Parkes, hasil tes itu memang belum menafikan keberadaan dari superpartikel. Hanya saja kini mereka sudah "kehabisan lokasi untuk mencari."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar