Rabu, 02 Januari 2013

Berapa Nilai Sebuah Nobel?

Penghargaan prestisius seperti Hadiah Nobel diklaim bernilai lebih dari 10 juta krona atau setara dengan Rp13 miliar (Rp1,304 per krona). Bahkan, menurut peneliti, para pemenang nobel dapat menyimpan uang sebesar USD24 juta (Rp216,36 miliar) dan memperpanjang masa hidup.  
Setiap pemenang Hadiah Nobel memang menerima sertifikat, medali emas, dan uang senilai 10 juta krona. Namun, beberapa penelitian menunjukkan, penghargaan ini bernilai jauh tinggi untuk para pemenang dan perusahaan atau universitas tempat mereka bernaung.
 
“Hadiah Nobel (pemenang yang terkait dengan perusahaan) tampaknya telah memberikan mereka pendapatan hingga USD24 juta atau sebesar Rp215 triliun,” jelas peneliti Paula Stephan, yang hasil penelitiannya diterbitkan oleh Research Policy.
 
Menurut ekonom dari Georgia State University ini, nobel merupakan aset yang sangat berharga dan membuat pemenang terhubung dengan sebuah perusahaan. Dia merujuk kepada kondisi bahwa setiap orang mengetahui mengenai Hadiah Nobel.
 
Studi yang dilakukan Stephan menunjukkan, nobel bisa membuat perusahaan bioteknologi lebih mapan karena investor membutuhkan bukti konkret dari prestasi dan kemajuan perusahaan.
 
Dalam sebuah studi lain menunjukkan hal menarik lainnya, yaitu pemenang Hadiah Nobel Fisika dan Kimia hidup satu hingga dua tahun lebih lama dibandingkan rekan mereka. “Kami pikir ini tidak berkaitan dengan nilai uang (yang membuat mereka hidup lebih lama),” jelas Andrews Oswald dari Universitas Warwick, Inggris, dalam penelitian yang diterbitkan di Jurnal Ekonomi Kesehatan pada 2008.
 
“Kami pikir ini berkaitan dengan prestise, bagaimana hal ini mengubah pikiran orang,” katanya kepadaAFP, Selasa (4/10/2011). Penelitian ini membandingkan masa hidup dari peraih Nobel Fisika dan Kimia antara 1901 dan 1950 dengan kolega mereka yang hanya masuk nominasi nobel.
 
“Penghargaan Nobel Fisika, Kimia, dan Kedokteran adalah penghargaan tertinggi,” jelas Kepala Editor Jurnal New Scientist, Roger Highfield.
 
Selain menguntungkan sang pemenang, Nobel juga menguntungkan universitas tempat mereka bernaung. “Para pemenang adalah maskot yang indah, simbol kesuksesan, lambang prestise internasional,” ujar Highfield.
 
Dia merujuk kepada peraih Nobel Fisika Andres Geim dan Konstantin Novosselov, yang merupakan peneliti pertama asal Universitas Manchester yang berhasil menang.“Universitas Manchester, yang saya tahu, sangat gembira. Kenyataannya, orang Rusia cerdas yang dijebak di Manchester mengirimkan pesan bahwa universitas ini adalah brilian,” tambahnya.
 
Hal ini diamini oleh pemenang Nobel Ekonomi pada 1992, Gary Becker, kemenangan tersebut membuat prestisenya melambung. “Kuliah Anda akan mengumpulkan lebih banyak uang, pendapat Anda juga akan lebih didengar. Anda mendapatkan uang dan undangan kuliah yang lebih menguntungkan. Yang paling penting adalah pekerjaan yang saya lakukan akan dihargai lebih tinggi,” jelas Becker.
 
Namun, tidak selamanya Nobel memberikan keuntungan. Menurut Becker, Nobel membuat kelas menjadi sepi dari perdebatan. “Mahasiswa memperlakukan Anda dengan rasa kagum. Ketika saya mengatakan sesuatu, mereka enggan untuk bertanya karena saya adalah pemenang Nobel dan saya pikir itu tidak sehat,” jelas Becker.“Saya tahu banyak pemenang Hadiah Nobel. Dan mereka cukup cerdas, tapi mereka juga membuat banyak kesalahan, sama seperti orang lain,” pungkasnya.
 
Kemarin, Komisi Nobel telah menganugerahi tiga ilmuwan sebagai penerima Nobel Kedokteran. Hari ini, Komisi Nobel akan mengumumkan penerima hadiah Nobel Fisika dan besok akan mengumumkan pemenang hadiah Nobel Kimia. Sementara Pemenang Nobel Perdamaian akan diumumkan pada Jumat (7/10/2011) dan ditutup dengan pengumuman untuk penerima Nobel Ekonomi pada Senin mendatang.
(rhs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar