Penghargaan diberikan atas jasa mereka di bidang fisika.
Stephen Hawking mendapatkan uang sebesar US$3 juta atau sekitar Rp29 miliar atas kontribusi seumur hidupnya dalam kemajuan ilmu fisika. Fisikawan asal Inggris ini pun mengatakan akan segera pulang ke rumahnya dan menggunakan uang itu untuk menikmati liburan.
Mantan Profesor Lucasian dari Universitas Cambridge ini menjadi salah satu pemenang yang mendapatkan hadiah cukup besar dari penghargaan sains yang pernah ada.
Penghargaan The Fundamental Physics Prize ini diberikan kepada Profesor Stephen Hawking yang berusia 70 tahun, atas temuannya terhadap lubang hitam yang memancarkan radiasi. Selain itu Hawking juga dianggap memberikan kontribusi tinggi terhadap gravitasi kuantum dan aspek-aspek kuantum pembentukan awal alam semesta.
Selain Hawking, hadiah dengan nilai yang sama diberikan juga kepada tujuh ilmuwan lain yang memimpin penelitian untuk menemukan partikel baru Higgs boson. Partikel yang dikenal karena julukan "Partikel Tuhan" itu ditemukan oleh para peneliti di Large Hadron Collider milik institusi ilmiah CERN.
The Fundamental Physics Prize merupakan ajang penghargaan yang dibuat oleh miliarder internet Rusia bernama Yuri Milner. Penghargaan ini bertujuan untuk mengakui terobosan ilmiah yang telah memajukan ilmu pengetahuan tentang alam semesta pada tingkat terdalam.
Para pemenang penghargaan ini dipilih oleh komite fisikawan independen. Di dalamnya ada ilmuwan seperti Nima Arkani Hamed, seorang fisikawan asal Iran dan Amerika yang terkenal atas karyanya mengenai dekonstruksi dimensi. Ada juga Ed Witten, seorang ahli teori string.
Dilansir dari the Guardian, Stephen Hawking mengaku sangat senang dan merasa terhormat mendapat penghargaan ini. Menurut Hawking, penelitian yang ditekuninya bukan dilakukan karena uang, meskipun dia senang mendapat hadiah uang dalam jumlah besar.
"Tidak ada penelitian fisika yang dilakukan untuk mendapatkan hadiah. Hadiah ini adalah kegembiraan lain yang tidak kita ketahui sebelumnya," kata Stephen Hawking, dilansir dari the Guardian.
Ia menambahkan bahwa hadiah ini memiliki peran penting dalam memberikan pengakuan publik atas prestasi seseorang dalam ilmu fisika.
Hawking mengaku tidak tahu bagaimana menghabiskan hadiah yang besar ini. Yang jelas hadiah ini akan diberikan kepada anak perempuan Hawking, agar anak lelakinya (cucu Hawking) yang autis mendapatkan perawatan yang lebih baik. "Selain itu saya juga akan membeli vila untuk liburan," kata Hawking.
Sedangkan Kepala Atlas Group di CERN yang meneliti Higgs-boson, Fabiola Gianotti, mengatakan akan memanfaatkan uang yang didapatnya untuk membangun lembaga yang membantu para fisikawan muda yang bekerja bersamanya. Gianotti sendiri menerima bagian sebesar US$500.000.
Menanggapi terpilihnya ilmuwan di CERN, Direktur CERN Rolf Heuer pun berkomentar. "The Fundamental Physics Prize ini menggarisbawahi akan nilai dari fisika fundamental yang berkontribusi ke masyarakat," ucapnya.
Penghargaan ini sendiri terdiri dari dua kategori. Pertama, atas prestasinya dalam ilmu fisika. Kedua, atas kemajuan pemahaman orang-orang atas ilmu fisika dasar.
Mantan Profesor Lucasian dari Universitas Cambridge ini menjadi salah satu pemenang yang mendapatkan hadiah cukup besar dari penghargaan sains yang pernah ada.
Penghargaan The Fundamental Physics Prize ini diberikan kepada Profesor Stephen Hawking yang berusia 70 tahun, atas temuannya terhadap lubang hitam yang memancarkan radiasi. Selain itu Hawking juga dianggap memberikan kontribusi tinggi terhadap gravitasi kuantum dan aspek-aspek kuantum pembentukan awal alam semesta.
Selain Hawking, hadiah dengan nilai yang sama diberikan juga kepada tujuh ilmuwan lain yang memimpin penelitian untuk menemukan partikel baru Higgs boson. Partikel yang dikenal karena julukan "Partikel Tuhan" itu ditemukan oleh para peneliti di Large Hadron Collider milik institusi ilmiah CERN.
The Fundamental Physics Prize merupakan ajang penghargaan yang dibuat oleh miliarder internet Rusia bernama Yuri Milner. Penghargaan ini bertujuan untuk mengakui terobosan ilmiah yang telah memajukan ilmu pengetahuan tentang alam semesta pada tingkat terdalam.
Para pemenang penghargaan ini dipilih oleh komite fisikawan independen. Di dalamnya ada ilmuwan seperti Nima Arkani Hamed, seorang fisikawan asal Iran dan Amerika yang terkenal atas karyanya mengenai dekonstruksi dimensi. Ada juga Ed Witten, seorang ahli teori string.
Dilansir dari the Guardian, Stephen Hawking mengaku sangat senang dan merasa terhormat mendapat penghargaan ini. Menurut Hawking, penelitian yang ditekuninya bukan dilakukan karena uang, meskipun dia senang mendapat hadiah uang dalam jumlah besar.
"Tidak ada penelitian fisika yang dilakukan untuk mendapatkan hadiah. Hadiah ini adalah kegembiraan lain yang tidak kita ketahui sebelumnya," kata Stephen Hawking, dilansir dari the Guardian.
Ia menambahkan bahwa hadiah ini memiliki peran penting dalam memberikan pengakuan publik atas prestasi seseorang dalam ilmu fisika.
Hawking mengaku tidak tahu bagaimana menghabiskan hadiah yang besar ini. Yang jelas hadiah ini akan diberikan kepada anak perempuan Hawking, agar anak lelakinya (cucu Hawking) yang autis mendapatkan perawatan yang lebih baik. "Selain itu saya juga akan membeli vila untuk liburan," kata Hawking.
Sedangkan Kepala Atlas Group di CERN yang meneliti Higgs-boson, Fabiola Gianotti, mengatakan akan memanfaatkan uang yang didapatnya untuk membangun lembaga yang membantu para fisikawan muda yang bekerja bersamanya. Gianotti sendiri menerima bagian sebesar US$500.000.
Menanggapi terpilihnya ilmuwan di CERN, Direktur CERN Rolf Heuer pun berkomentar. "The Fundamental Physics Prize ini menggarisbawahi akan nilai dari fisika fundamental yang berkontribusi ke masyarakat," ucapnya.
Penghargaan ini sendiri terdiri dari dua kategori. Pertama, atas prestasinya dalam ilmu fisika. Kedua, atas kemajuan pemahaman orang-orang atas ilmu fisika dasar.
viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar